RINGKASAN TEKS BOGRAFI KELAS X- STRUKTUR TEKS BIOGRAFI
STRUKTUR TEKS BIOGRAFI
STRUKTUR
TEKS BIOGRAFI
Biografi
adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi
disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang
sedang diulas.
Umumnya,
biografi menampilkan tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah
berperan besar dalam suatu hal yang menyangkut kehidupan orang banyak. Membaca
sebuah biografi akan memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar dapat
menjalani kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat,
tentunya hal itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang
lain.
Teks
biografi termasuk ke dalam teks narasi. Oleh karena itu, struktur teks biografi
juga sama dengan teks cerita ulang lainnya seperti cerpen dan hikayat
yaitu orientasi, kejadian penting, reorientasi.
1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi
mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya
untuk membantu pendengar/pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan
dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
2. Kejadian penting (important event, record of events), berisi
rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang
meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin
pula disertakan komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
3. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai
rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya
opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam teks biografi.
Contoh analisis struktur teks biografi
BIOGRAFI B.J. HABIBIE
B.J. Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia.
Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf
Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni
1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan
Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra
yaitu Ilham Akbar dan Tareq Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak kematian bapaknya yang meninggal dunia pada 3
September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal,
ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama
anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi
Selatan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah
ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang
kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih duduk di bangku Sekolah
Dasar.
Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA,
kecerdasan beliau dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam
pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. Atas
kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun
1954, beliau masuk ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak
menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman.
Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan
penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu ia memilih jurusan teknik
penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein
Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).Demi ibunya yang telah bersusah
payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan
sungguh-sungguh. Tekadnya harus jadi orang sukses. Pada saat kuliah di Jerman
tahun 1955, di Aachen, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi
beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.Ketika
musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja.
Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda
dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas
untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian.
Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische
Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna)
nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar insinyurnya itu, Habibie mendaftar diri untuk
bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu
Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut
barang-barang yang ringan tapi volumenya besar.Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat
tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi
membuat sayap
pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die
Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen.
Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman.
Hidupnya makin keras. Pada pagi hari, Habibie terkadang harus berjalan kaki
cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada
malam hari dan belajar untuk
kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum
untuk mencuci.
Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa
cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische
Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen. Habibie mendapatkan
gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena bisa
menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai
ke atom-atom pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack.
Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut
Teknologi Bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga
internasional, di antaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga
Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society
Londong (Inggris), The Royal Swedish Academy
of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et
de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika
Serikat).
Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan
Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri,
Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT selama 20
tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan
BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3
setelah Soeharto mundur pada tahun 1998.
Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya
Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat,
B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan
wilayah di Indonesia dengan disahkannya undangundang tentang otonomi
daerah dan undang-undang tentang partai politik,
UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama
keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi
atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah
kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku
ini telah diflmkan dengan judul yang sama.
Sumber: http://www.biografku.com/2009/01/biograf-bj-habibie.html dengan
penyesuaian
|
Kutipan Teks |
Bagian Struktur |
|
B.J. Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik
Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult.
Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare,Sulawesi
Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. |
Orientasi, bagian ini |
|
|
Peristiwa - peristiwa |
|
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama
keluarga. |
Reorientasi |
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK.. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Komentar
Posting Komentar